Tawakal kunci menuju bahagia

Share |


Allah SWT pencipta setiap makhluk dan juga menciptakan keperluan makhluk-Nya. Dia Maha Memiliki apa yang diperlukan makhluk-Nya, dan Dia yang menetapkan terjadinya segala keperluan sampai kepada makhluk-Nya. Jadi mengapa kebanyakan manusia bersandar kepada selain Allah SWT? Jika bersandar kepada selain Allah bagaimana mungkin? Karena hanya Allah SWT satu-satunya yang memenuhi kebutuhan setiap makhluk-Nya. Selain Allah SWT tak bisa berbuat apapun tanpa seijin-Nya.

Untuk bisa tawakal, maka harus mengenal Allah SWT, melalui nama, sifat dan perbuatan-Nya. Belajar ikhtiar dengan tetap menetapkan hati dengan tauhid, karena yang menentukan hasil ikhtiar hanya Allah SWT. Harus bersandar kepada Allah SWT dan berprasangka baik kepada Allah SWT. Aplikasi orang yang tawakal adalah mandiri.

Allah SWT yang menciptakan setiap manusia, dan Allah SWT yang sangat tahu apa yang dibutuhkan oleh hamba-hamba-Nya, lebih tahu dari dirinya sendiri. Allah SWT sangat tahu kepada siapa hati bersandar? Tak satupun luput dari pengetahuan Allah SWT. Jadi setiap diri harus bergantung kepada Allah SWT dalam segala waktu dan keadaan. Sebenarnya masalah setiap orang bukan karena adanya keperluan, tapi karena hati "tak nyantel" kepada Allah (tak yakin dan tak patuh). Yang Allah SWT inginkan adalah lepaskan hati dari kemusyrikan, patuh dan istiqomah.

Allah SWT menciptakan sifat "perlu" kepada setiap manusia. Jadi perlu itu harus ditujukan kepada Allah SWT, tak boleh kepada selain Allah. Dialah Allah yang sangat tahu keperluan setiap makhluk, hari ini, besok, lusa, semuanya dalam pengetahuan Allah SWT.

Mendapat jalan keluar hakiki bukan karena pintar, hebat, pengalaman, tapi karena tawakal. Boleh ikhtiar tapi hati harus yakin bahwa ide dan yang lainnya datang dari Allah SWT. Orang yang tawakal karena ketakwaannya, akan diberi ilham atau petunjuk untuk mendapatkan takdir terbaik.


Allah SWT berfirman dalam QS AtTalaq (65) ayat : 3, yang artinya :

"Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya). Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu”.

Menurut Imam Tirmizi: seandainya kalian tawakal yang sebenarnya, maka Allah SWT akan memberi rizki, seperti Allah SWT memberi rizki kepada burung.

Jangan ragu dengan jaminan Allah SWT. Hati harus bersandar kepada Allah SWT, karena manusia hanya jalan, semua bersumber dari Allah SWT. Harus pahami ilmunya.

Yang paling berbahaya dalam hidup, bersandarnya hati kepada makhluk, selama bisa melakukan sendiri jangan minta-minta, jangan suka ingin yang ada di tangan orang lain. Bersandarlah kepada Allah, karena Dia Maha Tahu isi hati dan kebutuhan setiap yang hamba-Nya. Jika bersandar kepada selain-Nya, mungkin tetap akan diberi oleh Allah SWT, tapi hati tak pernah merasa cukup.

Setiap harapan buktikan dengan amalan, jika tidak, maka sekadar angan-angan. Allah Maha Tahu dampak dari setiap masalah yang kita hadapi, Allah Maha Melihat berapa banyak yang dilarang Allah SWT dilanggar dan berapa banyak yang diperintahkan tapi tak dilaksanakan.

Jika banyak berharap kepada selain Allah, maka akan makin kecewa dan gelisah. Jika hati bergantung kepada selain Allah SWT, hidup akan jauh dari kebahagiaan hakiki. Jika banyak meminta kepada makhluk, maka kehormatan diri (izzah) pun akan turun. Tawakal itu dari awal hingga akhir.

Semoga Allah SWT menggolongkan kita merasa cukup bukan ingin banyak, banyak itu berbau nafsu. Cukup itu terukur sedangkan banyak relatif.

* Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid
Pendiri & Pembina DPU Daarut Tauhiid

Posting yang berkaitan :



Comments
0 Comments

0 Response to "Tawakal kunci menuju bahagia"

Mohon Berkomentarlah dengan Baik dan Sopan.